tag:blogger.com,1999:blog-22306915301344406892024-03-13T10:52:32.954+07:00Alunan SyairMencoba menumbuhkan sesuatu yang baru untuk mengindahkan masa yang telah terlewati...
Hai, Sobat...
Ini adalah albumku.
Berusaha untuk menghiasi kisah lampau dengan sesuatu yang indah...Alunan Syairhttp://www.blogger.com/profile/08430393860231520408noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-2230691530134440689.post-24638550068692542642010-03-18T20:03:00.001+07:002010-03-19T16:39:31.211+07:00<span style="font-weight: bold;">PENGERTIAN SYAIR</span><br />Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan<br />Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:<br />Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.<br />Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.<br />1. Syair Panji<br />Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.<br />Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.<br />2. Syair Romantis<br />Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.<br />3. Syair Kiasan<br />Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan.<br />Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan “seperti pungguk merindukan bulan”.<br />4. Syair Sejarah<br />Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.<br />Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.<br />Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh,<br />bertarikh 1297 M.<br />5. Syair Agama<br />Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.<br />Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />PERBEDAAN PUISI, SYAIR, DAN KWATRIN</span><br />Puisi adalah sebuah karya sastra yang terdiri dari struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana kepuitisan. Dari zaman ke zaman puisi selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi) (Teeuw dalam Pradopo).<br />Puisi merupakan karangan terikat. Makna terikat disini adalah puisi tersebut sesungguhnya terikat oleh hakikatnya itu sendiri, bukan aturan yang dibentuk oleh sesuatu di luar puisi itu sendiri. Dalam artian aturan di luar puisi itu ditentukan oleh penyair yang membuat dahulu atau masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat pada jenis-jenis puisi lama yang memiliki beragam aturan yang tidak boleh dilanggar.<br />Pemaknaan puisi sebagai jenis karangan terikat maksudnya adalah terikat oleh banyak baris dalam tiap bait, banyak kata dan suku kata dalam tiap baris, adanya rima, dan irama.<br />Pantun, Syair, dan Kwatrin<br />Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang paling banyak dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia. Pantun lahir dan berkembang di kalangan masyarakat yang akrab dengan alam, dan bentuk pewarisan pantun ini biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perkembangan pantun selanjutnya sudah ditransformasikan dalam bentuk budaya tulisan, tidak lagi lisan seperti zaman dahulu.<br />Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu. Pantun banyak digunakan dalam permainan kanak-kanak, dalam percintaan, upacara peminangan dan pernikahan, nyanyian, dan upacara adat. Secara umum setiap tahap kehidupan masyarakat Melayu dihiasi oleh pantun.<br />Bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, yang biasanya kerap kali berkaitan dengan alam—hal ini mencirikan budaya agraris masyarakat tersebut—dan biasanya sampiran tidak memiliki hubungan dengan bagian kedua yang merupakan isi dari pantun yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir pada pantun, merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik yang berpola a-b-a-b, pola pantun ini tidak bisa berpola a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a.<br />Cukup mirip dengan pantun, kwatrin pun merupakan puisi yang terdiri atas empat baris tiap sajaknya. Akan tetapi bedanya kwatrin tidak terikat akan pola seperti pola a-b-a-b yang terdapat pada pantun.<br />Dalam perkembangannya, kwatrin termasuk dalam jenis puisi baru berdasarkan jumlah baris. Kwatrin dalam sastra melayu sering digunakan sebagai kata-kata sindiran maupun ungkapan atas isi hati yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam hal ini nampak tidak ada perbedaan antara pantun dengan kwatrin, akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal perpaduan antara lirik dan dialog.<br />Syair juga merupakan bentuk puisi dalam sastra Melayu lama. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Dari kata syu’ur, muncul kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Namun, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab.<br />Bentuk syair terdiri dari empat baris serangkap dengan rima a-a-a-a dan a-b-a-b, namun pola yang paling populer adalah a-a-a-a. Tiap baris syair terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata. Tiap empat baris membentuk satu bait syair, dan merupakan satu kesatuan arti.<br />Bait syair yang terdiri dari empat baris agak mirip dengan pantun. Letak perbedaannya adalah, empat baris pantun merupakan dua baris sampiran dan dua baris isi yang berdiri sendiri, sementara bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang. Syair juga merupakan salah satu bentuk sastra yang sangat populer pada masyarakat Melayu selain pantun.<br />Isi yang dikandung dalam syair biasanya merupakan falsafah hidup, nasihat, dan tentang keagamaan. Akan tetapi sleain itu adapula syair yang berisikan tentang cerita sejarah, kisah romantis, syair kiasan, dan sebagainya. Syair tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, akan tetapi juga sarat akan pengajaran dan pewarisan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.Alunan Syairhttp://www.blogger.com/profile/08430393860231520408noreply@blogger.com0