Alunan Syair

Mencoba menumbuhkan sesuatu yang baru untuk mengindahkan masa yang telah terlewati... Hai, Sobat... Ini adalah albumku. Berusaha untuk menghiasi kisah lampau dengan sesuatu yang indah...

Hidup ini bagaikan misteri.
Kita tak pernah tahu apa yang akan kita alami.
Semua kisah yang kita rasakan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan...
Nah, ... biasanya kita hanya bisa menerima tanpa mengukir hikmah yang akan kita peroleh.
Menulis adalah salah satunya. Seperti syair, kita bisa mengapresiasikan apa yang kita rasakan melalui syair...


PENGERTIAN SYAIR
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan
Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:
Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.
1. Syair Panji
Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.
Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
2. Syair Romantis
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.
3. Syair Kiasan
Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan.
Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan “seperti pungguk merindukan bulan”.
4. Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.
Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh,
bertarikh 1297 M.
5. Syair Agama
Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.

PERBEDAAN PUISI, SYAIR, DAN KWATRIN

Puisi adalah sebuah karya sastra yang terdiri dari struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana kepuitisan. Dari zaman ke zaman puisi selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi) (Teeuw dalam Pradopo).
Puisi merupakan karangan terikat. Makna terikat disini adalah puisi tersebut sesungguhnya terikat oleh hakikatnya itu sendiri, bukan aturan yang dibentuk oleh sesuatu di luar puisi itu sendiri. Dalam artian aturan di luar puisi itu ditentukan oleh penyair yang membuat dahulu atau masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat pada jenis-jenis puisi lama yang memiliki beragam aturan yang tidak boleh dilanggar.
Pemaknaan puisi sebagai jenis karangan terikat maksudnya adalah terikat oleh banyak baris dalam tiap bait, banyak kata dan suku kata dalam tiap baris, adanya rima, dan irama.
Pantun, Syair, dan Kwatrin
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang paling banyak dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia. Pantun lahir dan berkembang di kalangan masyarakat yang akrab dengan alam, dan bentuk pewarisan pantun ini biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perkembangan pantun selanjutnya sudah ditransformasikan dalam bentuk budaya tulisan, tidak lagi lisan seperti zaman dahulu.
Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu. Pantun banyak digunakan dalam permainan kanak-kanak, dalam percintaan, upacara peminangan dan pernikahan, nyanyian, dan upacara adat. Secara umum setiap tahap kehidupan masyarakat Melayu dihiasi oleh pantun.
Bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, yang biasanya kerap kali berkaitan dengan alam—hal ini mencirikan budaya agraris masyarakat tersebut—dan biasanya sampiran tidak memiliki hubungan dengan bagian kedua yang merupakan isi dari pantun yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir pada pantun, merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik yang berpola a-b-a-b, pola pantun ini tidak bisa berpola a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a.
Cukup mirip dengan pantun, kwatrin pun merupakan puisi yang terdiri atas empat baris tiap sajaknya. Akan tetapi bedanya kwatrin tidak terikat akan pola seperti pola a-b-a-b yang terdapat pada pantun.
Dalam perkembangannya, kwatrin termasuk dalam jenis puisi baru berdasarkan jumlah baris. Kwatrin dalam sastra melayu sering digunakan sebagai kata-kata sindiran maupun ungkapan atas isi hati yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam hal ini nampak tidak ada perbedaan antara pantun dengan kwatrin, akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal perpaduan antara lirik dan dialog.
Syair juga merupakan bentuk puisi dalam sastra Melayu lama. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Dari kata syu’ur, muncul kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Namun, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab.
Bentuk syair terdiri dari empat baris serangkap dengan rima a-a-a-a dan a-b-a-b, namun pola yang paling populer adalah a-a-a-a. Tiap baris syair terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata. Tiap empat baris membentuk satu bait syair, dan merupakan satu kesatuan arti.
Bait syair yang terdiri dari empat baris agak mirip dengan pantun. Letak perbedaannya adalah, empat baris pantun merupakan dua baris sampiran dan dua baris isi yang berdiri sendiri, sementara bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang. Syair juga merupakan salah satu bentuk sastra yang sangat populer pada masyarakat Melayu selain pantun.
Isi yang dikandung dalam syair biasanya merupakan falsafah hidup, nasihat, dan tentang keagamaan. Akan tetapi sleain itu adapula syair yang berisikan tentang cerita sejarah, kisah romantis, syair kiasan, dan sebagainya. Syair tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, akan tetapi juga sarat akan pengajaran dan pewarisan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.

Thomas Stearns Eliot

Thomas Stearns Eliot (1888-1965) lahir di St Louis, Missouri, dari sebuah keluarga tua di New England. Dia adalah lulusan Harvard dan melakukan pekerjaan lulus dalam filsafat di Sorbonne, Harvard, dan Merton College, Oxford. Ia menetap di Inggris, di mana ia selama beberapa waktu seorang kepala sekolah dan pegawai bank, dan akhirnya sastra editor untuk rumah penerbitan Faber & Faber, dimana ia kemudian menjadi seorang direktur. Ia mendirikan dan, selama tujuh belas tahun publikasi (1922-1939), mengedit eksklusif dan jurnal sastra berpengaruh Kriteria. Pada tahun 1927, Eliot menjadi warga negara Inggris dan waktu yang hampir bersamaan memasuki Gereja Anglikan.

Eliot telah menjadi salah satu inovator paling berani dari abad kedua puluh puisi. Jangan pernah berkompromi baik dengan masyarakat atau bahkan dengan bahasa sendiri, ia telah mengikuti keyakinannya bahwa puisi harus bertujuan pada sebuah representasi dari kompleksitas peradaban modern dalam bahasa dan representasi seperti itu selalu mengarah pada puisi sulit. Meskipun kesulitan ini pengaruhnya pada diksi puitis modern telah besar. Eliot's puisi dari Prufrock (1917) ke Kuartet Empat (1943) mencerminkan pengembangan penulis Kristen: pekerjaan awal, terutama The Waste Land (1922), pada dasarnya adalah negatif, ekspresi kengerian dari mana mencari yang lebih tinggi dunia muncul. Pada Rabu Abu (1930) dan Empat Kuartet dunia yang lebih tinggi ini menjadi lebih terlihat; tetap Eliot selalu dijaga untuk tidak menjadi «keagamaan penyair». dan sering diremehkan kekuatan puisi sebagai kekuatan keagamaan. Namun, drama Pembunuhan di Katedral (1935) dan The Family Reunion (1939) yang lebih terbuka permintaan maaf Kristen. Dalam esai, terutama yang kemudian, Eliot pendukung sebuah tradisionalisme dalam agama, masyarakat, dan sastra yang tampaknya bertentangan dengan kegiatan perintis sebagai penyair. Tapi meskipun Eliot dari Catatan terhadap Definisi Kebudayaan (1948) adalah seorang pria yang lebih tua daripada penyair dari The Waste Land, itu tidak boleh dilupakan bahwa untuk Eliot tradisi adalah organisme hidup yang terdiri dari masa lalu dan hadir dalam interaksi bersama konstan. Drama Eliot Pembunuhan di Katedral (1935), The Family Reunion (1939), The Cocktail Party (1949), The Confidential Clerk (1954), dan TheElderStatesman (1959) diterbitkan dalam satu volume pada tahun 1962; Collected Poems 1.909-62 muncul pada tahun 1963.

Dari Nobel Lectures, Literature 1901-1967, Editor Horst Frenz, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1969

Detik-detik Kesenjaan

Andai ku bisa melukis diatas awan
Mengindahkan apa yang kurasakan
Meluruskan kisah dalam perjalanan
Dan coba pahami semua yang terjadi
Berharap mereka dapat mengerti
Biru dan semua ketentraman
Ketenangan jiwa yang selalu hangat saat menghapus semua resah dihati...
Ku tatap indah alam dibalik jendela
Semua terbata, hanya bisa diam membisu
Tersenyum merdu saat air hujan menetes diurat daun yang selalu menunduk...
Kurasakan, sepertinya merekapun ikut merasakan
Detik demi detik langit berganti wajah...
Awan berganti warna..
Jingga menutup masa dan terlelap diujung hari...
Perlahan tergoyahkan...
Sang penikmat senja mulai berdatangan...
Selimut jiwa ... walau dingin alirkan kehangatan...
Terasa damai, tenang ... kehidupan yang kian terasa indah ... terlepas dari semua yang mengganggu pikiran ... ringan dijiwa, ringan diasa...
Esok tak bisa diterawang ... masih tertutup dibalik malam ... sesuatu yang baru akan terjadi...

Biru Laut

Biru Laut
Keindahan Laut
Sang Penyair...

Summary:FeRel
Aku membangun surga kecil dalam diriku

Dengan pori-pori menyiramkan lembaran cahaya, menari elok

Dan dewa-dewa penjaga taman, memimpin burung-burung membelajarkan nyanyian

Aku seperti ratu kerajaan langit, memindah kekuasaan

Kutuliskan puisi di kulit bebatuan

Kulantunkan lagu menggantung di riuh angin

Kulemparkan kisah diatas padang gelagah

Lalu aku terlelap di sebatang rumput ilalang, berteman sayap kupu-kupu

Menggantung dalam deretan anggrek, tak siapapun mengusik mimpiku

Hingga malam menjemput usai

Paginya, aku berdoa bersama burung-burung surga

Kuambil tubuhku kembali, menatanya ke dalam diriku

Menjelma cerita yang tak pernah tenggelam

Merangkum puisi turun dari ranting yang bergelantungan

Dari segugus perjalanan, persembahan siang dan malam

Bagian sederhana pada musim hujan, juga kemarau

Yang membangun surga kecil dalam diriku

Sang Penyair... Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/1808087-sang-penyair/
Hati YANG SUCI ( Kumpulan-Kumpulan Puisi Dalam Keindahan Alam)

Summary:PERMATAHATI
GUNUNG YANG TELAH LAMA GERSANG

Aku dulu dilahirkan dalam alam yang permai

Dibuai dalam lindungan alam yang indah

Yang selalu mengingatkan aku pada belaian pertiwi

Selalu bersenandung rindu dalam dekapan alam

Semua kini telah hilang dalam pandangan

Entah kemana dan menjadi apa alam yang ku kenang dulu

Bagai ditelan dalam rakusnya manusia jahanam

Yang tiada belas kasihan dalam hidupnya

Selalu terasa pedih di hati ini

Tersayat sembilu dalam jiwa-jiwa yang kerdil

Terluka dan terobek sampai ke dalam sanubari

Tiada berbekas akan sakitnya hati

Kemana kan kucari lagi

Indahnya alam yang telah melahirkanku

Kemana aku mengadu untuk kembalinya lam permaiku

Semua telah gersang tanpa kendali dan manusia tinggal menuai bencana

Kutunggu manusia-manusia baru untuk berkarya

Tiada akal yang bisa menggapai

Entah kapan akan kembali

Gunung dan lembah yang kembali bersemi lagi

Hati YANG SUCI ( Kumpulan-Kumpulan Puisi Dalam Keindahan Alam) Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/social-sciences/1953510-hati-yang-suci-kumpulan-kumpulan/
Seburuk apapun yang kita alami, namun teramat indah jika kita jalani

Marquee

Sepasang Merpati

Sepasang Merpati

About Me

Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Jam

Kalender

Kunjungan

Cari Blog Ini

Pengikut